Dari, Oleh, Untuk MWCNU RENGEL

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language Choice

غينا غينكم غينهم

Minggu, 17 April 2022

Wong NU Haqqul Yaqiin,"ISLAAM ASWAJA AN NAHDLIYYAH" Sudah Berada Di Jalur ISLAAM Yang Benar dan Lurus. Janganlah Biarkan Dirongrong, Digerogoti dan Dihancurkan Oleh Pihak Manapun Terutama Pasukan Pengaku Manhaj Salafyy Wahhaabyy !

Hartabuta :

Ahad, 17-4-2022.


*Realitas Lapangan Langkah Siasat Taktis Praktis Pasukan Barisan Pengaku Manhaj Salafyy (Wahhaabyy) dan Jawaban ASWAJA AN NAHDLIYYAH*


[17/4 14.43] ألسيخ دمنهورى: *Mengapa Orang-orang Awam Lebih Menggandrungi Dakwah Salafi-Wahaby* ? 


(Sebuah Otokritik)


Oleh _Kyai Cep Herry Syarifuddin (Pengasuh Pondok Pesantren Sablurrahim Mekarsari Cileungsi Bogor)_


Adapun faktor-faktor yang menyebabkan dakwah Salafy-Wahaby dianggap lebih menarik bagi orang awam sebagai berikut.


1. Dakwah Salafy-Wahaby dipandang lebih hemat ibadah, yang pokok-pokok saja, tidak macam-macam, yang simple dan praktis. Tidak direpotkan oleh berbagai ritual tambahan yang dianggap oleh mereka sebagai bid’ah.

💥🔽📌

Para pegiat dakwah NU harus meluruskan kesalahpahaman orang awam seputar bid’ah seraya menjelaskan dalil-dalil kuat yang menegaskan bahwa tradisi ASWAJA NU itu sudah sesuai dengan tuntunan Al-Qur-aan, Hadiits dan Para 'Ulamaa" Salaf.


2. Dakwah Salafy-Wahaby menjanjikan angin surga sebagai pengikut Rasulullah saw sejati, sehingga apa yang tidak dikerjakan oleh beliau, maka tertolak alias dibid’ahkan. Sedangkan orang awam itu psikologisnya ingin sekali diakui sebagai umat Nabi Muhammad S'AW, dan mendapat syafa’atnya.

💥🔽📌

Para pegiat dakwah NU perlu menjelaskan pengertian dan pembagian bid’ah yang sesungguhnya. Lalu apa saja yang tidak dikerjakan oleh Nabi Muhammad S'AW itu tidak otomatis terlarang. Sebab banyak keterangan hadits shahih yang menjelaskan bahwa para sahabat ada yang mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan oleh Nabi S'AW, tapi oleh Nabi sendiri justeru diapresiasi dan dibenarkan karena tidak menyimpang dari tuntunan Al Qur-aan dan Sunnah.


3. Dakwah Salafy-Wahaby mengklaim ingin memurnikan ketauhidan. Beriman kepada ALLOOH dengan murni, sehingga mereka membagi tauhid kepada tiga macam (trilogi tauhid) yaitu Tauhiid Rubuubiyyah, Tauhiid Uluhiyyah, dan Tauhiid Asmaa" dan Sifat dengan tujuan menolak adanya tawassul, tabarruk, ziarah kubur, dan semacamnya yang dinilai oleh mereka sebagai tindakan syirik bahkan kufur. Sedangkan orang awam yang baru melek Islam, ingin sekali tauhid mereka tergolong tauhid murni, sehingga dakwah salafi mereka anggap logis dan cocok dengan pencarian mereka selama ini.

💥🔽📌

Para pegiat dakwah NU harus meluruskan kesalahpahaman ini. Orang awam harus diberi tahu ngawurnya pembagian Trilogi Tauhiid tersebut dan termasuk bid’ah, belum pernah Nabi, para sahabat, ulama-ulama salaf dan khalaf membagi tauhid seperti itu. lalu memberikan pemahaman yang benar tentang tawassul, tabarruk dan ziarah kubur. Juga menjelaskan Hadiits Shohiih yang menyatakan bahwa barangsiapa mengkafirkan sesama Muslim itu sama saja mengkafirkan dirinya sendiri.


4. Dakwah Salafy-Wahaby dianggap selalu memakai hadits yang shohih dan hasan, menolak yang bersumber dari Hadiits Dlo’iif (Lemah). Bagi orang awam ini dianggap lebih baik daripada ritual Aswaja yang selain menggunakan Hadiits Shohiih dan Hasan, juga banyak bersumber dari Hadits Dlo’iif.

💥🔽📌

Padahal menurut 'Ilmu Hadiits, Hadiits Dlo’iif juga masih berasal dari ROSUULLOOH S'AW (lebih baik daripada memakai logika). Di samping itu, Hadiits Dlo'iif yang bisa dipakai itu pun ada syaratnya yaitu bisa memotivasi 'ibaadah dan tidak keterlaluan dlo'iiffnya.


5. Dakwah Salafy-Wahaby mempengaruhi alias mendoktrin Qoum Awam dengan semboyan “Kembali Kepada Al Qur-aan dan Sunnah Semurni-Murninya” berdasarkan Hadiits Shohiih bahwasanya Nabii Muhammad S'AW meninggalkan dua warisan yang jikalau berpegang pada keduanya, tidak akan sesat selama-lamanya yaitu Al-Qur-aan dan Sunnah Rosuul. Efeknya, orang awam sangat takut jikalau keluar dari petunjuk Al Qur-aan dan Sunnah, serta menjauhkan segala sumber lain seperti Ijmaa’ (Kesepakatan 'Ulamaa" dari kalangan Sahabat, Tabi’iin, Tabi’iit tabi’in), Qiyaas (menyamakan hukum masalah baru dengan hukum yang sudah ada dalam Al Qur-aan dan Hadiits), dan pemikiran-pemikiran 'Ulamaa" Lain dalam Kitaab Kuning. 

💥🔽📌

Para pegiat dakwah NU, harus menjelaskan  bahwasanya doktrin ini sangat keliru, sesat dan menyesatkan. karena Ijmaa", Qiyaas, dan Ajaran-Ajaran Islam pada Kitab Kuning itu berpedoman juga pada Al Qur-aan dan Hadiits, serta tidak keluar dari petunjuk kedua sumber utama itu. Bahkan Ijmaa’, Qiyaas, dan Kitaab Kuning  itu menjabarkan Isi Al Qur-aan dan Hadiits. Banyak sekali problematika hukum baru yang muncul setelah wafatnya Nabi saw. Sedangkan al-Qur’an dan hadits sudah terhenti seiring wafatnya Nabi. Maka untuk menjawab problematika hukum baru itu para ulama berijtihad dengan menggali hukum yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits dengan metode qiyas, istihsan, istishhab, maslahah mursalah, dan metode lainnya. Maka hasil ijtihad yang disepakati itu menjadi ijma’, dan yang tidak disepakati menjadi hasil ijtihad versi masing-masing imam madzhab (Hanafy, Maliky, Syafi’i, dan Hambali).  Jadi mengikuti pendapat ulama sama juga dengan mengikuti petunjuk Al-Qur’an dan Hadits. Lagi pula ulama adalah pewaris Nabi, yang melanjutkan dakwah Nabi. Kita memeluk Islam karena dakwah para ulama ke Nusantara. Bisa mengaji dan tahu cara beribadah juga dari ulama. Maka jika kita tidak boleh mengikuti ulama, harus mengikuti siapa lagi?


6. Dakwah Salafy-Wahaby ini sangat ampuh mempengaruhi orang awam yang masih lugu, kosong atau dangkal pemahaman agamanya. Kebanyakan orang awam ini adalah mereka yang dulu terlalu sibuk dengan duniawi (sibuk cari duit, bisnis) ilmu-ilmu umum, maka tidak heran jika mereka banyak diikuti oleh kalangan akademisi, pengusaha, pejabat, pensiunan, dan kaum generasi milenial yang haus agama, dan bangga terhadap segala sesuatu yang berbau Islam formalitas.

💥🔽📌

Maka para praktisi dakwah (Kyai, ustadz, muballigh, aktifis) NU harus mampu merebut sasaran dakwah ini agar jangan dilahap semua oleh ustadz Salafi-Wahaby.


7. Dakwah Salafi-Wahaby itu dianggap banyak memperhatikan hal-hal esensial seperti kebersihan, kerapihan, ketertiban, ketepatan waktu, manajemen, dan semacamnya. Maka tidak aneh jika mesjid, musholla, atau majlis taklim mereka itu bersih, toiletnya wangi, barisan shalatnya rapat dan lurus,  sholatnya awal waktu, ruangan mesjidnya ber-AC, manajemen organisasinya rapih. Nah inilah yang menarik perhatian para golongan menengah ke atas untuk mengikuti dakwah Salafy-Wahaby.

💥🔽📌

Mereka melihat orang-orang Aswaja (khususnya Nahdhiyyin) kurang peduli terhadap hal-hal penting tadi, di mana mereka melihat orang-orang Aswaja itu suka menunda-nunda waktu shalat, jarang yang on time (sholat awal waktu), barisan shalatnya renggang-renggang, pesantren, mesjid, atau mushollanya kotor(apalagi toiletnya). Juga manajemen organisasinya tidak teratur alias amburadul.

Sisi inilah yang terpenting dibenahi oleh kaum Nahdhiyyin, sehingga ketika wong NU sudah mulai membenahinya, maka sedikit demi sedikit kaum intelektual, pebisnis, artis dan generasi milenial mulai bergabung menjadi nahdhiyyin. 


8. Dakwah Salafi-Wahaby dengan dukungan dana besar dari Timur Tengah dan para jema’ahnya, getol membidik orang awam Aswaja yang kesusahan. Para aktifis dakwah Salafy-Wahaby suka menawarkan bantuan kepada mereka agar terlepas dari kesulitan yang membelit, seperti memberikan bantuan sembako, pekerjaan, beasiswa, sekolah dan pesantren gratis, melunasi hutang-hutang mereka, hingga menyediakan kompleks perumahan tanpa dp plus cicilan yang ringan dan strategi lainnya, di mana mereka disyaratkan harus masuk ke dalam golongan Salafy-Wahaby serta mengajak kerabat lain agar bergabung. Di tengah kubangan kesulitan, maka orang awam Aswaja tidak punya pilihan lain kecuali menyanggupi syarat tersebut, sehingga mereka mengikuti pengajian Salafy-Wahaby lalu mengajak kerabat yang lain untuk bergabung. 

💥🔽📌

Dalam sisi ini, para praktisi dakwah NU harus bekerja dan berpikir keras agar bisa menggali sumber dana guna melakukan dakwah bil mal (santunan) sesering mungkin untuk menolong kaum dhu’afa Aswaja agar tidak tergiur oleh dakwah Salafy-Wahaby.


9. Dakwah Salafy-Wahaby menyadari betul efektifnya dakwah lewat medsos di era globalisasi informasi, di mana sudah banyak orang yang memiliki hp. Kemana-mana tidak lepas dengan hp, bahkan tidur pun ditemani hp. Karena itu aktivis dakwah Salafy-Wahaby membidik orang-orang yang sibuk bekerja dan tidak sempat mengaji agar mencari pemahaman agama lewat konten-konten dakwah Salafy-Wahaby di medsos. Selain itu lebih serius lagi membidik generasi milenial yang tidak lepas dari hp, di mana hp sudah menjadi sarana hiburan, eksis diri, juga petunjuk beragama. Kaum remaja inilah yang akan melahirkan generasi-generasi berikutnya. maka aktivis dakwah Salafy-Wahaby meracik dakwah yang sesuai dengan gaya remaja, dengan tampilan konten-konten dakwah yang menarik, keren tapi sederhana, tidak terlalu panjang sehingga tidak membosankan. Yang penting pesan dakwahnya tersampaikan.

💥🔽📌

Semula sedikit sekali kyai dan santri NU yang melirik dakwah medsos ini, sehingga dakwah Salafy-Wahaby merajalela meracuni pemikiran banyak orang awam selama bertahun-tahun. Untunglah Para generasi muda NU cepat sadar dan bangkit mengisi ruang-ruang dakwah di medsos, khususnya bulan puasa ini banyak pengajian on line yang diasuh oleh para Kyai dan santri NU. Diharapkan dengan dakwah tersebut kaum awam Aswaja semakin mantap dengan faham keagamaannya dan yang sudah terpengaruh dakwah Salafy-Wahaby perlahan-lahan kembali ke pangkuan Aswaja.


10. Dakwah Salafy-Wahaby juga banyak memanfaatkan sumber dana dari zakat, Infaq dan sedekah (ZIS) umat Islam di Nusantara. Karena itu mereka lebih dulu melangkah membentuk lembaga-lembaga ZIS. Tidak sedikit ZIS kaum Nahdhiyyin tersedot oleh lembaga-lembaga ZIS tersebut. Itu sama saja dakwah mereka didanai oleh kaum Nahdhiyyin. 

💥🔽📌

Maka PBNU segera bertindak mendirikan LazisNU (Lembaga Zakat, Infaq dan Sedekah NU). Dengan begitu semua orang yang mengaku NU harus menyalurkan ZISnya ke LazisNU yang sudah terbentuk di setiap Kabupaten yang berbasis Nahdhiyyin. Lewat LazisNU, maka dakwah sosial bisa dilakukan oleh pegiat dakwah NU. Dengan begitu, banyak orang-orang tak mampu (dhu’afa) merasakan manfaat keberadaan NU, sehingga mereka pun akan simpati dengan NU yang pada akhirnya dakwah NU akan mudah masuk dan diterima oleh mereka.


*Sikap  Tegas dan Langkah Nyata Tertata Sedemikianrupa, Siasat/Setrategi Taktis Praktis, Elegan, Profesional dan Tetap Junjung Achlaaqul Kariimah*


[17/4 14.44] ألسيخ دمنهورى: *Strategi Dilawan Dengan Strategi dan Taktik Diimbangi Dengan Taktik*


Bukankah Aswaja (NU) hari ini menghadapi "medan perang"  dari berbagai front, dan eskalasinya semakin meningkat. Dalam perang sesuai arahan Kanjeng Nabi :  الحرب خدعة - "peperangan itu penuh tipu daya, muslihat, taktik dan strategi". Dawuh ini mengharuskan NU untuk pintar-pintarnya merumuskan dan menentukan strategi, taktik, dan siasatnya dalam menghadapi "musuh-musuhnya". 


Kita yakin seyakin-yakinnya bahwa Aswaja (NU) berada di jalur الحق,_on the track_, kebenaran  dalam aqidah, amaliyah dan prinsip-prinsip kemasyarakatan serta kenegaraan.  Kita juga yakin bahwa para lawan berada dalam الباطل, _off the track_, dan kesesatan. Namun dalam mengelola berbagai perangkat serta elemen jam'iyyah untuk mencapai _ghayah_ dan tujuan ada sebuah pertanyaan kritis : sudahkah kita ini berjalan secara نظام (tertib, terorganisir, sistematis, koordinatif dan kolaboratif) ? 


Dari tulisan otokritik  Kyai Cep Herry Syarifuddin di atas, nampaknya kita masih banyak kelemahan, perlu peningkatan kesadaran bersama dan langkah kolektif  dalam mentandzim  gerakan-gerakan kita. Tujuan besar membentengi,  menyebarkan dan mengaplikasikan kebenaran Aswaja ini kalau sampai  بلا نظام (tak teratur, sporadis, dan mengedepan ego sektoral) tentunya akan berlaku kaidah dan sunnatullah -  الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام - Kebenaran yang tidak dimanage dengan baik akan dihancurkan oleh kebathilan yang terorganisir.


[17/4 14.44] ألسيخ دمنهورى: Sudah waktunya kita menanggalkan  klaim-klaim absurd, lalu  berfikir logis  dan strategis. Masing-masing elemen  dan perangkat organisasi NU sudah mempunyai struktur yang baik yang bisa diibaratkan sudah ada komandan beserta pasukannya. Perlu kiranya para komandan  itu kita ajak duduk bersama (sambil ngopi) untuk merumuskan strategi yang brilian dan taktik yang jitu dalam menghadap gelombang serangan para lawan (wahabi-salafi, dst) yang piawai membaca  medan dan cepat merubah siasat.


PH dan  lembaga NU di tingkat Cabang seperti LDNU, Aswaja Center,  LBMNU, LTMNU, LAZISNU, LTNU, Media NU, Lakpesdam, dan lainnya  juga departemen terkait dari Banom NU, ditambah Badan Khusus NU yang  terkait dan  pegiat NU  perlu kiranya secara periodik bermusyawarah mengatur konsep, taktik dan  strategi secara koordinitif, kolaboratif, kolektif dan tak kalah penting aplikatif, untuk maju di medan perang  baik _ghazwul fikri_ maupun _ghazwu-ghazwu_ dalam berbagai ejawantahnya. Capaiannya harus  bisa diukur secara evaluatif untuk merumuskan dan merubah siasat baru bila diperlukan sekaligus membiasakan berjam'iyyah dengan berbasis statistik dan data, karena yang terakhir ini adalah bagian dari nidzam/ نظام  yang kita singgung di atas (ahda).


[SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21]:

*💥ألله أكبر🌟*


*💥اللهم سلمنا لرمضان ، و سلم رمضان لنا و تسلمه منا متقبلا🌟*


*💥سبحان الله ، و الحمد لله ،  و لا إله إلا الله ،  و الله أكبر ،  لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم ،  اللهم صل و سلم و بارك على سيدنا و مولانا محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آله وصحبه و ذرياته و كل من تبعهم بإحسان إلى يوم الصراط المستقيم 🌟*


*💥فالله خير حافظا و هو أرحم الراحمين🌟*


*💥أللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه ،  و أرنا الباطل باطلا و ارزقنا اجتنابه 🌟*


*💥لا إله إلا الله محمد رسول الله 🌟*


*💥أمين أمين أمين اللهم أمين 👳‍♀️😭🙏👍☝️✋🇲🇨🕋🌟*


و الحمد لله رب العالمين 

صلى الله على محمد 

0 Comments:

Posting Komentar