Hartabuta :
Sabtu, 2-4-2022.
Kiriman Dari :
Syamsul Hudaa Ketua PAC GP ANSOR Rengel Periode 2021/2022 - - 2023/2024 per Sabtu, 2-4-2022.
Dalam perspektif syariat puasa dipahami sebagai amalan dengan tujuan menahan diri, menahan dari perkara yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam, atau menahan diri dari perbuatan-perbuatan tercela.
Puasa Ramadhan dalam dimensi ritual mengajarkan kita pada keihklasan, kesabaran dan ketaatan pada perintah sang Khaliq. Sementara dalam dimensi sosial puasa mengajarkan kita pada kepekaan terhadap mereka para kaum mustadafin, para fakir miskin duafa dan mereka yang tergilas oleh sistem kapitalisme.
Pada dasarnya puasa Ramadhan melatih kita untuk menjadi orang yang berdisiplin, taat dan tunduk pada hukum, empati kepada orang lain, istiqamah, serta menerapkan pola hidup selektif. Upaya ini diharapkan terus berlanjut secara berkesinambungan pada bulan-bulan berikutnya di luar Ramadhan.
Selain itu tentu, puasa diharapkan mampu menjadi pendorong tumbuhnya kebaikan-kebaikan antar sesama bagi pengamalnya. Dalam konteks ini, puasa Ramadhan mampu menjadi spirit perubahan sosial tentunya.
Puasa Ramadhan tak hanya menjadi ritual tahunan yang berlangsung pada bulan Ramadhan dengan mengikuti aturan-aturan syariat yang ada, melainkan harus mendapatkan makna dari dimensi lain yang lebih transformatif. Dengan kata lain, harus ada nilai positif-konstruktif yang diambil dalam setiap momentum Ramadhan, yang selanjutnya diinternalisasikan dalam kehidupan personal dan komunitas.
Dengan demikian selain menjadi suluk kesalehan ritual, Puasa hendaknya mendorong pada kesalehan sosial secara paralel, selain habl min Allah tentu juga habl min al-nas dan selanjutnya membawa pada kebaikan yang universal. Sehingga puasa mampu menjadi pembebas atas perbudakan nafsu dan juga perbudakan kedzaliman oleh siapapun saja.
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
OOO gitu ya
BalasHapus