Dari, Oleh, Untuk MWCNU RENGEL

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language Choice

غينا غينكم غينهم

Sabtu, 27 Oktober 2018

Banser Memang Keterlaluan

Di media sosial, viral video Banser membakar bendera HTI. Ormas yang beberapa waktu lalu resmi dibubarkan pemerintah.
Video pembakaran bendera HTI itu pun memicu kontroversi. Sebagian orang mengecam aksi Banser Garut itu. Sebagian lagi, bahkan menuding Banser anti kalimat Tauhid, anti kalimat syahadat.

Tudingan yang dialamatkan ke Banser, menurut saya, wajar saja. Sebab, pertama: HTI menggunakan kalimat tauhid untuk usaha kampanye khilafahnya. Fakta HTI merupakan gerakan politik yang merongrong ideologi dalam negeri tak sulit dicari. Dengan kalimat tauhid, HTI melancarkan segala tujuan politisnya dengan mengatasnamakan Islam. 

Dengan bendera bertuliskan kalimat tauhid, HTI mengharamkan demokrasi, menolak Pancasila, dan menolak sistem negara bangsa. Lalu, apa karena bendera HTI bertuliskan kalimat tauhid, maka apa yang dilakukan HTI itu benar? Pada titik ini, HTI-lah yang justru menista kalimat tauhid karena menjadikannya sebagai alat politik.

Apa bedanya bendera HTI dengan bendera ISIS? Sama-sama bertuliskan kalimat tauhid. Apa membakar bendera ISIS berarti anti tauhid? Padahal kelakuan ISIS sangat biadab. Apakah kelakuan ISIS itu sesuai dengan ajaran tauhid? Apakah kelakuan HTI tidak menistakan ketauhidan? Merongrong bangsa yang merdeka atas jasa para ulama? 

Kedua, narasi konyol yang dibangun bahwa Banser membakar kalimat tauhid. Banser membakar bendera HTI bukan membakar tauhid? Apakah bila Banser membakar bendera ISIS atau bendera Aran Saudi atau bendera Irak, itu berarti Banser anti tauhid? Apakah bendera ISIS harus dilipat, disimpan, tak perlu dibakar karena bertuliskan kalimat tauhid padahal gerakan ISIS sangat jauh menyimpang dari ajaran tauhid? Apakah bendera HTI harus disimpan di ruang kaca dan dijaga sampai mati padahal HTI nyata-nyata perongrong negeri? 

Banser membakar bendera HTI. Kalimat tauhid di bendera itu dibubuhkan oleh HTI. Bukan ada dengan sendirinya. Bendera Arab Saudi yang betuliskan kalimat tauhid pernah berada pada desain bola. Maka cara berpikir konyol itu digunakan, sungguh celaka karena kalimat tauhid ditendang-tendang. 

Saat ini hampir semua orang bisa menulis kalimat tauhid di berbagai media. Tapi tidak semua orang dapat menggurat kalimat tauhid di hati. Saya bisa saja menulis kalimat tauhid di botol bir. Agar saat polisi atau ormas tertentu memusnahkan botol itu maka ia sedang memusnahkan kalimat tauhid. 

Setidaknya, ada beberapa tipe orang-orang yang masih menarasikan Banser membakar kalimat tauhid. Pertama orang-orang yang terprovokasi HTI atau simpatisannya. Kedua, pendukung HTI, ketiga, orang-orang yang numpang tenar dengan menyudutkan Banser. Lumayan, posting video Banser bakar bendera HTI, dapat banyak like, share, dan komen. Nama jadi agak terkenal, nyalon caleg mudah-mudahan tidak gagal. 

Yang perlu diingat, meski HTI sudah dinyatakan dilarang, namun anasir-anasir pengusung khilafah terus melakukan usaha propaganda dan agitasi. Termasuk mendapuk benderanya sebagai bendera tauhid.

0 Comments:

Posting Komentar