Dari, Oleh, Untuk MWCNU RENGEL

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language Choice

غينا غينكم غينهم

Sabtu, 20 Februari 2021

Beberapa Tokoh ASWAJA WAHHAABY INDONESIA Yang Justeru Pencipta Fitnah UMMATUL ISLAAM NKRI

 Sabtu,  20-2-2021


[21/2 03.24] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21:
*Tantangan Besar Warga Besar NU Sebagai Pasukan AHLUS SUNNAH WAL JAMAA'AH AN NAHDLIYYAH (أهل السنة والجماعة ألنهضية)* ... 🧘‍♂️😔🙏🇲🇨🕋❤️⭐


Oleh :


SUHU PSPB RONGGOLAWEZ21


Sebenarnya sejak kemarin lusa ingin ngeshare tulisan *Gaya Bebas* ini. Namun rupanya baru malam ini bisa dishare,  apalagi masih ada tambahan di (sana,  sini,  situ).


*Bukankah Warga Besar NU merupakan penganut dan pengamal ISLAAM MODERAT.* 


Di antara Kita sebagai UMMATUL ISLAAM yang bermacam-macam ini seringkali melihat dan mempertontonkan *Standar Kebenaran Gaya Dua (2)  Kubu atau Lebih yang saling benci karena tidak sama antara *Dirinya/Kelompoknya* denan *Pihak Lain* baik *Perseorangan* maupun *Kelompok*. Bilamana muncul perbedaan atas segala sesuatu,  maka berarti bukanlah sebagai *Kawan* namun sebagai *Lawan*.


Sungguh itu merupakan penyakit berbahaya yang bisa melahirkan Manusia bodoh, kerdil, tidak obyektif,  sinis,  memandang sebelah mata. meremehkan,  merendahkan dan tidak 'aadil kepada Pihak Lain apalagi yang dianggap sebagai Lawan yang harus disikat habis.


*Menganggap benar dan sangat penting satu atau beberapa informasi* jikalau menguntungkan Dirinya/Kelompoknya dan berupaya sedemikianrupa agar Lawannya tetap merugi,  dan tetap mencampakkannya jauh-jauh bilamana informasi itu menguntungkan Pihak Lain yang dianggap sebagai Lawannya dan dianggap merugikan Dirinya/Kelompoknya.


*Mengacau,  merusak, menghancurkan, menghabisi dan melenyapkan Pihak Lain yang dianggap salah, tetapi mencari pembenaran jikalau kawannya berbuat salah.*


Mempercayai kebenaran kawannya, tetapi menganggap hoax bin bohong bin dusta kebenaran Pihak Lain yang dianggap lawannya. 


Standar kebenaran dan ke'aadilan sudah bukan Benar atau Salah lagi, tetapi untung atau rugi, kawan atau lawan, dan suka atau tidak suka bin benci. 


Bukan melihat apa yang menjadi isi kebenaran dan ke'aadilan yang disampaikan, tetapi siapa yang menyampaikan,"Kawan ataukah Lawan". Jadinya tidak pernah objektif.


Kita sudah diberi pemahaman agar segala sesuatunya itu lebih mendahulukan Obyektifitas daripada Subyektifitas.


Bilamana mendahulukan Subyektifitas akan menjadikan diri sebagai orang yang mudah (tolak segala jenis kebenaran dan kebaikan Orang Lain/Kelompok Lain yang dianggap berbeda dengan Dirinya/Kelompoknya dan apalagi dianggap salah/menyimpang, gelo bin jengkel,  membenci, marah,  sewot,  berang,  dengki, dendam, suka tebar fitnah).


Dampak negatif yang terjadi atas hal terdrbut, maka tidak bisa (bijaksana, bijaksini, bijaksitu)  dan 'aadil terhadap Orang Lain/Kelompok Lain sehingga  hanya mementingkan Dirinya/Kelompoknya Sendiri.


Janganlah kebencianmu terhadap suatu Qoum, mendorong kamu untuk berlaku tidak 'aadil ... !".


Bukankah sudah diingatkan di Suuroh Al Maaidah Aayah 8 :


 *يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُوۡنُوۡا قَوَّامِيۡنَ لِلّٰهِ شُهَدَآءَ بِالۡقِسۡطِ‌ ۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَاٰنُ قَوۡمٍ عَلٰٓى اَ لَّا تَعۡدِلُوۡا‌ ؕ اِعۡدِلُوۡا هُوَ اَقۡرَبُ لِلتَّقۡوٰى‌ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ*


Wahai orang-orang yang ber-Iimaan ! Jadilah kamu sebagai penegak ke'aadilan karena ALLOOH, (ketika) menjadi saksi dengan 'aadil,  dan janganlah kebencianmu terhadap suatu Qoum mendorong kamu untuk berlaku tidak 'aadil. Berlaku 'aadillah. Karena ('aadil) itu lebih dekat kepada taqwaa, dan bertaqwaalah kepada ALLOOH, sungguh, ALLOOH Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.


  *يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ*


“Hai orang-orang yang ber-Iimaan, janganlah suatu Qoum mengolok-olok Kaum (Lelaki) yang lain (karena) bisa jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan janganlah pula Wanita-Wanita (mengolok-olok) Wanita-Wanita yang lain (karena) bisa jadi Wanita-Wanita (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari Wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri (maksudnya, janganlah kamu mencela orang lain, pen.), dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk). Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (faasiq) sesudah Iimaan, dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzoolim” (QS. Al-Hujuroot Aayah 11).


Janganlah pernah berbangga diri dengan kondisi situasi perasaan yang sedang Kita miliki ... !


Perasaan (suka,  cinta, sayang, benci & apapun itu) dalam diri Kita, sesungguhny Kita tidak pernah tahu hati Manusia, suatu ketika  senang, namun suatu ketika di lain waktu bisa berubah tidak senang, benci dan bahkan sangat membencinya. 


Kita juga jangan sampai terjebak semacam itu yang justeru sangat memakan dan melukai Hati Kita Sendiri. 


*ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ـ ﺃُﺭَاﻩُ ﺭَﻓَﻌَﻪُ ـ ﻗَﺎﻝَ: «ﺃَﺣْﺒِﺐْ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻫﻮﻧﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ، ﻭَﺃَﺑْﻐِﺾْ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻣَﺎ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻣَﺎ»*

Dari Abu Hurairoh secara مرفوع , "Cintailah Orang yang kau cintai dengan sewajarnya, bisa jadi suatu hari dia menjadi Orang yang kau benci, dan bencilah kepada Orang yang kau benci sewajarnya, bisa jadi suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cintai" (HR Tirmidzi)


Ada kekuatan Maha Dahsyat, yang mengatur segalanya sesuai kehendak-NYA. 

 

*ﺇِﻥَّ ﻗُﻠُﻮﺏَ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﻛُﻠَّﻬَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺇِﺻْﺒَﻌَﻴْﻦِ ﻣِﻦْ ﺃﺻﺎﺑﻊ اﻟﺮﺣﻤﻦ، ﻛَﻘَﻠْﺐٍ ﻭَاﺣِﺪٍ، ﻳُﺼَﺮِّﻓُﻪُ ﺣَﻴْﺚُ ﻳَﺸَﺎءُ* 


Dari 'Abdullooh bin Amr bahwasanya ROSUULULLOOH S'AW bersabda, "Sungguh semua hati Manusia berada dalam kekuasaan ALLOOH yang Maha Pengasih, seperti satu hati. DIA menggerakkan hati sesuai kehendak-NYA." 


*ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ اﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : اﻟﻠﻬُﻢَّ ﻣُﺼَﺮِّﻑَ اﻟْﻘُﻠُﻮﺏِ ﺻَﺮِّﻑْ ﻗُﻠُﻮﺑَﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ*


Kemudian ROSUULLOOH S'AW berdoa: "Wahai ALLOOH yang Maha Menggerakkan hati. Gerakkanlah hati Kami untuk ber'ibaadah kepada-MU". (HR Muslim).


SEMOGA KITA mampu membukukannya di tengah-tengah perhelatan dan pergulatan kehidupan ber-Masyarakat, ber-Negara, ber-Bangsa dan ber-Agama yang majemuk ini dengan benar-benar menerapkan 

*أخلاق الكريمة*

sehingga benar-benar bahwasanya AGAMA ISLAAM yang dibawa NABIIYULLOOH ROSUULULLOOH S'AW itu benar-benar sebagai AGAMA ISLAAM yang 

*رحمة للعالمين*.


*ألله أكبر*


*أمين أمين أمين يا رب العالمين يا مجيب السائلين 🧘‍♂️😢🙏☝️🇲🇨🕋❤️💥⭐*

[21/2 03.53] ~Mu...: 👍

0 Comments:

Posting Komentar