Dari, Oleh, Untuk MWCNU RENGEL

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language Choice

غينا غينكم غينهم

Senin, 08 Maret 2021

Ajakan Belajar di Pesantren

Kelebihan belajar di Pesantren :


Benar mutlakkah pernyataan lewat tayangan di bawah ini ?


Benarkah lebih baik Pendidikan Pesantren daripada Pendidikan Non Pesantren ... ?

Bilamana Pendidikan Pesantren lebih baik daripada Pendidikan Non Pesantren, lantas manakah produknya berupa misalnya :

Dokter (Umumnya & Sepesialisnya) ?

Mana dokter kandungan dari kalangan Muslimahnya yang hingga kini kenyataannya didominasi Kaum Lelaki ?

Apotekernya ?

Arsitekturnya ?

Supermarketnya ?

Pakar Nuklirnya ?

Pakar Kesehatannya ?

Pakar Pertaniannya ?

Pakar Perdagangannya ?

Pakar Banjirnya ?

Pakar Gempanya ?

Pakar Tsunaminya ?

Pakar Gunung Merapinya ?

Pakar Pesawat Tempurnya ?

Pakar Kapal Lautnya ?

Pakar Kapal Selamnya ?

Pakar Antariksanya ?


Benarkah Dunia Pendidikan Non Pesantren lebih jelek daripada Dunia Pendidikan Pesantren ?

Bilamana Dunia Pendidikan Non Pesantren lebih jelek, namun kenapa banyak Dunia Pesantren butuh Jasa Orang-Orang Non Pesantren ?

Kenapa banyak Tokoh Pesantren minta sumbangan uang dan non uang kepada Tokoh-Tokoh Non Pesantren ?

Zaman dahulu, Para Kiyai mayoritas menjauh dari Dunia 'Umaroo" yang didominasi oleh Orang-Orang Produk Non Pesantren, disumbang saja tidak mau menerimanya, namun kini justeru terbalik ramai-ramai masuk ke Dunia 'Umaroo" minimal ramai-ramai mendekat dengan berbagai cara kepada Tokoh-Tokoh Produk Non Pesantren ?

Kenyataannya :

Dunia internet Para Pakarnya bukan produk dari Dunia Pesantren.

Dunia website dan Para Pakarnya bukan produk dari Dunia Pesantren.

Dunia HP dan yang sejenisnya bukan produk dari Dunia Pesantren.

Dunia WA dan sejenisnya bukan produk Dunia Pesantren.

Dunia (Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif) bukan didominasi oleh Para Tokoh Dunia Pesantren termasuk Indonesia.

Dunia (POLISI dan TENTARA) termasuk Indonesia didominasi oleh Orang-Orang Produk Dunia Non Pesantren. 

Nah atas kondisi situasi tersebut di atas, bagaimanakah seharusnya :

Cara Melihat/Memandangnya ?

Cara Berpikirnya ?

Cara Menjiwainya ?

Cara Bersikapnya ?

Cara Berkatanya ?

Cara Bertindaknya ?


Bukankah keduanya saling membutuhkan karena masing-masing sama-sama memiliki plus dan minusnya.

Bukankah keduanya saling melengkapi karena masing-masing sama-sama memiliki positif dan negatifnya.

Bukankah keduanya saling menyempurnakan karena masing-masing sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Bukankah keduanya saling menopang karena masing-masing sama-sama memiliki  kekuatan dan kelemahan.

Bukankah keduanya saling mengkuatkan karena masing-masing sama-sama memiliki kehebatan dan keringkihannya.

Bukankah keduanya saling membangun karena masing-masing sama-sama memiliki kebaikan dan keburukannya.

Mengapa keduanya harus dibentur-benturkan lewat  tayangan tersebut ... ???

Tidak mungkin seluruh penduduk Muslim Muslimah Indonesia belajar di Pesantren dengan setandar Kurikulum Pesantren. Adapun kelemahannya, tolong carikan solusi yang terbaik, bijaksana, bijaksini dan bijaksitu.

Tidak mungkin seluruh penduduk Muslim Muslimah Indonesia belajar di Luar Pesantren. Adapun kelemahannya, tolong carikan solusi yang terbaik, bijaksana, bijaksini dan bijaksitu.


والله أعلم بأسرار جميع علوم الأنسان



0 Comments:

Posting Komentar