Dari, Oleh, Untuk MWCNU RENGEL

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language Choice

غينا غينكم غينهم

Senin, 07 September 2020

Segala Sesuatu Terjadi Atas Ijin ALLOOH SWT

 


Semua Atas Ijin Alloh

Terkadang kita harus diam saja melihat kejadian bahkan kezaliman yang terjadi di dunia saat ini, kalau ada orang diberi kemampuan linuwih, kesaktian atau apapun itu yang bisa merubah keadaan tertentu maka sepatutnya harus minta izin dulu pada sang sutradara, karna kebanyakan manusia tidak tau hikmah apa yang terkandung dibalik semua peristiwa peristiwa..


Pun Jangan pula kita langsung terburu2 untuk menyelesaikan dengan instan karna khawatir dibelakangnya nanti ada penyesalan


Alkisah :

Pernah pada suatu masa, satu-satunya mesin untuk pengolah gandum yang dimiliki penduduk desa, rusak. Sementara itu hasil gandum bertumpuk-tumpuk di dalam gudang menunggu untuk dibuat menjadi tepung. Kalau tidak segera diolah maka gandum akan rusak dan sia-sialah kerja penduduk desa selama ini.”


“Situasi mencekam, karena sudah hari ketiga, dan mesin belum juga berfungsi. Penduduk desa mendatangi seorang kyai yang tinggal di sudut desa itu sendirian. Mereka memelas agar sang kyai turun tangan mengatasi persoalan ini. Semula sang kyai enggan meluluskan permintaan ini, namun tangisan seluruh penduduk desa yang duduk bersimpuh di depan gubuk sang kyai meluluhkan hatinya.”


Sang kyai kemudian berkata: “Pulanglah kalian semua, besok semuanya sudah beres.”


“Penduduk desa pulang dan tidur nyenyak menanti apa yang terjadi esok pagi. Malam itu, sang kyai mengeluarkan kesaktiannya. Puluhan gudang berisi gandum dia olah sendiri dengan tangannya. Tubuhnya melesat melebihi kecepatan mesin. Semuanya beres dalam semalam seperti yang dia sampaikan.”


“Selamatlah penduduk satu kampung, dan mereka bisa menjual tepung sebagai bekal untuk satu tahun ke depan.”


“Beberapa tahun kemudian, menjelang wafatnya, sang kyai kerap kali ditemui tubuhnya menggelinding jatuh dari tikar yang menjadi alas tidurnya. Beliau kemudian menangis dan meratap:


 “ampuni aku Ya Allah”


Kejadian itu berlangsung terus sampai 3 hari. Seorang muridnya bertanya: 


“apa yang terjadi pak yai?”


Kyai itu menjawab dengan linangan air mata: “Ingatkah engkau peristiwa pengolahan gandum beberapa tahun silam ketika aku menolong penduduk desa ini? 

Aku memang turun tangan tidak tega melihat kesengsaraan penduduk desa, ku gunakan ilmu yang Allah berikan padaku untuk menolong mereka, namun aku melupakan satu hal. Aku khilaf tidak bertanya memohon ijin Allah terlebih dahulu sebelum menolong penduduk desa. Dan kini di akhir hayatku, Allah murka dan terus bertanya padaku: ‘siapa yang memberi ijin kamu ikut campur terhadap nasib penduduk desa itu? Apakah kamu merasa lebih menyayangi penduduk desa itu ketimbang Aku sehingga berani-beraninya tanpa ijin dari Ku mengintervensi semua proses yang tengah berjalan? Tahu apa kamu terhadap skenarioKu akan penduduk desa itu?'”


“Itulah sebabnya aku terus memohon belas kasihan Allah mengampuni tindakanku yang telah menolong penduduk desa tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada Allah.”


Sungguh para kekasih Allah itu tidak akan bergerak tanpa perintah dan ijinNya. Skenario Allah melampaui semua pengetahuan mereka. 

Kita tidak pernah tahu, apa kasih sayang Allah dan pelajaran apa yang hendak diberikan kepada penduduk desa itu sebelum sang kyai ikut campur. 

Allah membiarkan kekasihNya mengeluarkan ilmuNya menolong penduduk desa, namun Allah mencatat itu sebagai sebuah ‘ketidaksopanan’ karena dilakukan tanpa ijinNya.”


Sepenggal kisah tersebut mengingatkan saya pada doa bapak, yg biasanya di awali dengan kata "kanti" (dengan) kanti ridlo panjenengan,kanti izdin panjenengan kanti syafaat ipon nabi panjenengan, kanti barokahipon wali2 dst..yg kesemuanya itu merupakan bentuk kesopanan dalam meminta pertolongan kepada Alloh untuk kesembuhan/kebaikan orang lain, karna bisa jadi orang yg di tolong sebetulnya sedang diberi sanksi oleh Alloh karna kesalahan yang dilakukanya, 


Dan biasanya hanya istighfar dan solawatlah yg sering di jadikan resep ampuh sebagai obat penawarnya.


Sungguh diam atau bergeraknya para kekasih Allah semata-mata sesuai perintah dan ijinNya semata.

Santringalabberkah

Tetep santriselawase

Kang Fadhil.tuban


Sumber Primer : ???

Sumber Sekunder : Group Warga NU Rengel 

0 Comments:

Posting Komentar