Dari, Oleh, Untuk MWCNU RENGEL

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language Choice

غينا غينكم غينهم

Jumat, 11 September 2020

Pengurus NU Vs Pengurus Partai Berbasis NU

 [10/9 21.37] الشيخ دمنهری: Malam ini saya menulis :

👇

http://www.facebook.com/story.php?story_fbid=897138517477492&id=100015440556938&scmts=scwspsdd&extid=9ccV557RrhBDRVq4

Refleksi Muharram (2)


*Bedanya menjadi pengurus NU dengan pengurus partai :*

Dengan nada bercanda sering saya sampaikan perbedaan ini, seperti ketika memberikan sambutan dalam santunan yatim piatu yang diadakan oleh PAC Muslimat Rengel pada tanggal 10 Muharram tempo hari di Kantor NU Rengel.


1. - Menjadi pengurus NU sama dengan pengurus masjid. Motivasinya ingin menghidupkan NU, menghidupkan masjid, tidak mencari penghidupan dari NU dan dari masjid.


- Menjadi pengurus partai, ada persamaannya dengan karyawan perusahaan, bisa menjadi sumber penghidupan.


2. - Menjadi pengurus NU belajar untuk menjadi "tangan di atas" atau "اليدالعليا" karena kegiatan- kegiatan di NU terutama di tingkat bawah bisa berjalan secara istiqomah,  dengan uluran dari pengurus dan warganya. 


Betapa besar partisipasi warga bila dinominalkan untuk kegiatan pertemuan/ rapat/lailatul ijtima'/naharul ijtima/rutinan muslimatan-fatayatan/ bahtsul masail- musyawarah kitab/rutinan majelis ta'lim/turba/santunan/pengajian dalam rangka phbi bahkan phbn dan berbagai acara ke-Nu-an yang dikemas dalam bermacam kegiatan.


- Tentu sangat beda dengan kegiatan di partai.


3. - Menjadi pengurus dan warga NU selalu memberi "saweran " (sumbangan dan bantuan -Red) 


Bagaimana Muslimat dan Banom lainnya bisa berbagi kalau pengurus dan anggotanya tidak mempunyai kepedulian, tidak berjiwa empati, "memberi saweran" kepada mereka yang membutuhkan ?


Hari ini ada 335 yatim dari seluruh ranting yang ada di Kecamatan Rengel bisa kita sapa, kita usap rambut mereka, bisa kita sedikir berbagi dengan mereka. Lebih 90 juta rupiah tersalur yang dikumpulkan dari para pengurus Muslimat dan anggota-anggotanya.


Masih banyak santunan untuk yatim piatu dan dhuafa di ranting- ranting NU di seantero Rengel selama bulan Muharram ini (lihat tulisan saya Refleksi Muharram bag -1) disamping bulan-bulan lainnya seperti bulan Maulid, Puasa dan bulan Harlah.


Bagaimana NU Rengel dari semula yang tidak punya apa-apa, sekarang bisa mewujudkan lahan strategis  seluas 1.604 m2 di tepi jalan raya senilai 300 juta rupiah lebih.


Dan bagaimana NU Rengel bisa mewujudkan bangunan besar, megah, dan cukup representatif senilai  1,3 M rupiah lebih,  dalam kurun waktu 2 tahun ? 


Semua itu diperoleh dari "saweran" pengurus, warga dan simpatisan NU.


Total 1,6 M itu di luar yang diperoleh lewat Gerakan Koin NU Rengel.  Karena hasil Koin NU ini dikelola tersendiri oleh Upzis Desa dan Upzis Kecamatan yang dicanangkan sebagai "Dana dari Umat dan digunakan kembali untuk Umat"


Bantuan politik atau dari pemerintah untuk pembangunan Kantor NU Rengel ? 


Ya, ada tapi tidaklah begitu besar, total dari berbagai pihak diperoleh sekitar 300-an juta. Tentunya kami harus bisa berterima kasih. Tapi untuk membangun sebuah Kantor NU, sekali  lagi sama dengan membangun sebuah masjid, peran wargalah yang utama.


Pengurus NU dan Ta'mir Masjid ? Harus menjadi garda terdepan memberi contoh untuk terus "menyawer".


Kuncinya adalah menjaga kepercayaan dan amanah dengan selalu memegang "asas manfaat" dan "asas transparansi" dalam semua aspek terutama yang menyangkut pengelolaan keuangan !


Dan sudah waktunya pengurus terus berinovasi untuk mencari sumber pendaanaan bagi organisasi lewat bermacam usaha yang halal agar marwah dan wibawa jam'iyyah terjaga di mata umat !


Sampai hari ini, ketika NU Rengel bisa dibilang cukup mempunyai apa-apa, tapi saya tekankan agar pengurus terutama harian yang _riwa-riwi_ urusan organisasi ya _sangu-sangu_ sendiri. Berbagai pertemuan dan kunjungan, kalau ditempatkan di kantor NU, suguhannya dimintakan ke bendahara, tapi kalau di rumah pengurus ya dijamu dari kocek pengurus sendiri. InsyaAllah nanti diganti oleh Allah swt. Kecuali bidang usaha NU Rengel yang bernuansa profit, seperti BMT tentu ada imbalan secara profesional atau yang membutuhkan skill tinggi seperti pengelolaan Web, ya ada sekedar imbalannya. Juga bila pengurus lembaga ada undangan ke luar, ada sedikit uang bensinnya.


- Kalau menjadi pengurus partai tentunya biasa mendapat "saweran".


Sementara persamaan dari keduanya adalah pejuang bila bisa menata niat yang baik dan benar.


- Banyak hal-hal kebaikan yang hanya bisa diperjuangkan lewat jalur partai.


- Banyak pula kemashlahatan dan maqashid syariah  yang hanya bisa digapai lewat berjami'iyyah di NU. 


Banjararum, malam Jum'at Kliwon 23 Muharram 1442 H.

[10/9 21.45] SUHU-2: *الحمد لله رب العالمين*


*فبأي ألاء ربكما تكذبان ؟*


*لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم 💥🤺⭐*

0 Comments:

Posting Komentar