Dari, Oleh, Untuk MWCNU RENGEL

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language Choice

غينا غينكم غينهم

Jumat, 29 Mei 2020

Hadiits Laa 'Adwaa wa Laa Thiyarotun wa Laa Shofrun wa Laa Nau-un wa Laa Ghoulun Illaa Al Fa"lu

[25/5 20.40] Musfiqon: 
لا عدوى ولا طيرة ولا هامة ولا صفر ولا نوء ولا غول


[25/5 20.40] Musfiqon: Niki maksudipun pripun nggih

[25/5 22.08] SUHUPSPBR21: Kayaknya Panjenengan sudah paham hadiits tsb.

Yg jelas,  INGSUN bukan penganut hal2 yg dilarang oleh ROSUULLOOH MUHAMMAD S'AW lewat Hadiits tsb. kecuali *AL FA'L* yakni :

1. 'Adwaa (عدوى) = Penyakit Menular.

2. Thiyaroh (طيرة) = Nasib Sial.

3. Haammah (هامة) = Burung Hantu.

4. Shofrun (صفر) = Meyakini mengalami Nasib Sial bilamana bepergian di Bulan Shofar.

5. Nau"  (نوء) = Ramalan Bintang Zodiac.

6. Ghoul  (غول) = Meyakini Kekuatan & Kekuasaan Jin di suatu tempat berada di atas ALLOOH SWT yg bisa membuat diri KITA bergabung & berlindung kepada Jin2 tsb.

*Itu kan cuplikan  Hadiits a.l. :*

١-صحيح البخاري ، باب الطب

٢-صحيح المسلم ، باب السلام

*إن شاء الله*

1. Yai 'Abdus Salaam,

2. Yai Baarok,

3. Yai Alfin,

4. Yai Damanhurii, 

5. Dll.

*_Bisa menjelaskannya secara Gamblang kepada Kita ... Monggooo beliau-beliau yg KITA SEPUHKAN🧘‍♂️😔🙏👍🇲🇨🕋❤️💥🌟_*

[25/5 22.18] SUHUPSPBR21: *عن النبي صلى الله عليه و سلم أنه قال: ((لا عدوى و لا طيرة و لا هامة و لا صفر ، و لا نوء و لا غول ، ويعجبني الفأل)) ---> أخرجه مسلم في كتاب السلام ، باب لا عدوى و لا طيرة و لا هامة و لا صفر و لا نوء* 

“Dari NABII SHOLLALLOOHU 'ALAIHI WA SALLAM bahwasanya Beliau bersabda,”Tidak ada ‘Adwaa (Penyakit Menular), tidak Thiyaroh (Merasa Sial), tidak ada Haamah(Burung Hantu), tidak ada Nau" (Ramalan Bintang/Zodiak), tidak ada Ghaul (nama julukannya Jin), dan aku menyukai al-Fa"l (Optimis).”

(HR. Muslim, Kitaab as-Salaam, Baab La ‘Adwaa, wa Laa Thiyaroh, wa Laa Haammah, wa Laa Nau")

[26/5 00.09] SUHUPSPBR21: Bagi yg sudah paham maksudnya, ya tidak ada masalah dg terjemahan istilah tersebut.

Untuk yg belum paham maksudnya akan dikirimkan Gaya Lain biar tidak salah paham.

[26/5 00.29] SUHUPSPBR21: *Tulisan Gaya Lain Agar Tidak  Timbul Salah Paham ... 🧘‍♂️😔🙏🇲🇨🕋❤️💥🌟*

Kayaknya Panjenengan sudah paham hadiits tsb.

Yg jelas,  INGSUN bukan penganut hal2 yg dilarang oleh ROSUULLOOH MUHAMMAD S'AW lewat Hadiits tsb. kecuali *AL FA"L/AL FA"LU (ألفأل)* yakni :

1. 'Adwaa (عدوى) = Meyakini Penyakit Menular Yg Muncul Tanpa Sebab Akibat.
Misalnya COVID-19.

2. Thiyaroh (طيرة) = Meyakini Akan Terjadi Nasib Sial Setelah Mendengar dan atau Melihat Sesuatu Yg Tidak Disukai. Misalnya kejatuhan seekor cicak.

3. Haammah (هامة) = Meyakini Burung Hantu Yg Berada & Bersuara Di Tempat Yg Tidak Semestinya Sebagai Pertanda Buruk. Misalnya ada seekor burung hantu di atas genteng wuwungan rumah Kita pada malam hari.

4. Shofrun (صفر) = Meyakini mengalami Nasib Sial Bilamana Bepergian Di Bulan Shofar.

5. Nau"  (نوء) = Meyakini Ramalan Bintang Zodiac.
Misalnya  Carpicorn, Gemini,  Libra,  Virgo.

6. Ghoul  (غول) = Meyakini Kekuatan & Kekuasaan Jin Di Suatu Tempat Berada Di Atas ALLOOH SWT Yg Bisa Membuat Diri KITA Bergabung, Berlindung, Bergantung & Mengabdi Kepada Jin2 Tsb.

Misalnya berlindung & mengabdi kepada Jin (Ngerong- Rengel, Telogo Beron,  Ratu Pantai Selatan).

7. Al Fa"l/ Al Fa"lu (ألفأل) = Perkataan  Inspiratif Pembangkit Semangat Yg Mampu Mengundang Optimis Seseorang.

Misalnya :

1. Upayamu bagus dalam menggapai cita2mu.  Lanjutkan 💥🤺🌟 !

2. Jangan menyerah sebelum bertanding !  ALLOOH SWT akan selalu menyertai hamba2NYA yg benar2 bertawakkal kepada-NYA.

**************

*Itu kan cuplikan  Hadiits a.l. :*

١-صحيح البخاري ، باب الطب

٢-صحيح المسلم ، باب السلام

*إن شاء الله*

1. Yai 'Abdus Salaam,

2. Yai Baarok,

3. Yai Alfin,

4. Yai Damanhurii, 

5. Dll.

*_Bisa menjelaskannya secara Gamblang kepada Kita ... Monggooo beliau-beliau yg KITA SEPUHKAN🧘‍♂️😔🙏👍🇲🇨🕋❤️💥🌟_*

[26/5 07.25] Musfiqon: Matur suwun sanget,,Yaii,, atas pencerahanipun,,,

[26/5 09.27] SUHUPSPBR21: _Punopo malih, inggil wau namung Penjelasan Tingkat Dasar ... 🧘‍♂️😔🙏☝💥🌟_

[26/5 09.53] +62 852-3...-....: Kata reklame/sponsor Rokok,( YANG LAIN SEGITU # DISINI TETAP SEGINI ) ( Orang lain biarlah begitu # Kita ini ikut kiyai,)  ( Aku setuju pendapat Gus Suhu # Tapi kita gk tinggalkan Yai Damanhuri ). ( Kita punya dua Zakaria # yg perlu kita Teladani. Jangan lupa dihari raya # ayo sowan pak Haji Jazuli.) ( Tanggal Tiga puluh kita mulai # masukkan Tukang bersama kuli # Jangan lupa kita temani # yai Oing dan pak Haji Jazuli. ) ( Tak ketinggalan mbh yai Dahlan # membawa kopi serta Jajanan.) ( Sambil Liwetan dan mecel lele # sebab lelene ws Katon gede. Alah alah jebule kok thuk badhokan ....
Hiyu hiyu ha he huur....

[26/5 11.17] SUHUPSPBR21: Dua Zakariya ?

*١- نبي الله زكريا عليه السلام*
Sampun tilar dunyo.

*٢- الشيخ ألحج عبد السلام زكريا*
Ketua Syuriyyah MWCNU RENGEL.

[27/5 22.33] +62 856-5...-...: Jika maksud pertanyaan berkaitan hadits dengan kondisi pandemi saat ini, maka fokusnya pada redaksi لا عدوى  "tidak ada penyakit menular", sehingga mengaitkan apa benar corona bisa menular??

Disisi lain ada jga hadits pelarangan mengumpulkan orang/hewan yang terjangkit penyakit dengan yang masih sehat :
لا يورد ممرض على مصحح

pendekatan kompromi kontradiksinya adalah :
1. Dibutuhkannya pemahaman yang cukup terhadap penyakit tentang bisa menular atau tidak

2. Menjami'kan 2 hadits yang bertentangan, terlebih sama-sama hadits shohih
    _ilustrasinya_
    - Hadits pertama, jika corona memang bisa menular lalu penular orang yang terjangkit pertama kali siapa?, maka arahnya tidak ada penularan secara alami tanpa melibatkan Allah SWT sebagai yang berkendak terhadap penyakit itu (kemantapan tauhid)
     - Hadits kedua, upaya preventif (pencegahan) terhadap kemungkinan potensi buruk (keabsahan tawakkal setelah berusaha)

oleh : LBMNU Kec. Rengel


Referensi:

وَفِي رِوَايَةٍ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ كَانَ يُحَدِّثُ بحديث لاعدوى وَيُحَدِّثُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أيضا أنه قال لايورد ممرض على مصحح ثُمَّ إِنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ اقْتَصَرَ عَلَى رِوَايَةِ حديث لايورد ممرض على مصح وأمسك عن حديث لاعدوى فَرَاجِعُوهُ فِيهِ وَقَالُوا لَهُ إِنَّا سَمِعْنَاكَ تُحَدِّثُهُ فَأَبَى أَنْ يَعْتَرِفَ بِهِ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ الراوي عن أبى هريرة فلاأدرى أَنَسِيَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَوْ نَسَخَ أَحَدُ الْقَوْلَيْنِ الْآخَرَ قَالَ جُمْهُورُ الْعُلَمَاءِ يَجِبُ الْجَمْعُ بَيْنَ هَذَيْنِ الْحَدِيثَيْنِ وَهُمَا صَحِيحَانِ قَالُوا وَطَرِيقُ الْجَمْعِ أن حديث لاعدوى الْمُرَادُ بِهِ نَفْيُ مَا كَانَتِ الْجَاهِلِيَّةُ تَزْعُمُهُ وتعتقده أن المرض والعاهة تعدى بطبعها لابفعل الله تعالى وأما حديث لايورد مُمْرِضٌ عَلَى مُصِحٍّ فَأُرْشِدَ فِيهِ إِلَى مُجَانَبَةِ مَا يَحْصُلُ الضَّرَرُ عِنْدَهُ فِي الْعَادَةِ بِفِعْلِ اللَّهِ تَعَالَى وَقَدْرِهِ فَنَفَى فِي الْحَدِيثِ الْأَوَّلِ الْعَدْوَى بِطَبْعِهَا وَلَمْ يَنْفِ حُصُولَ الضَّرَرِ عِنْدَ ذَلِكَ بِقَدَرِ اللَّهِ تَعَالَى وَفِعْلِهِ وَأَرْشَدَ فِي الثَّانِي إِلَى الِاحْتِرَازِ مِمَّا يَحْصُلُ عِنْدَهُ الضَّرَرُ بِفِعْلِ اللَّهِ وَإِرَادَتِهِ وَقَدَرِهِ فَهَذَا الَّذِي ذَكَرْنَاهُ مِنْ تَصْحِيحِ الْحَدِيثَيْنِ وَالْجَمْعِ بَيْنَهُمَا هُوَ الصَّوَابُ الَّذِي عَلَيْهِ جُمْهُورُ الْعُلَمَاءِ وَيَتَعَيَّنُ الْمَصِيرُ إِلَيْهِ ولايؤثر نسيان أبى هريرة لحديث لاعدوى لِوَجْهَيْنِ أَحَدُهُمَا أَنَّ نِسْيَانَ الرَّاوِي لِلْحَدِيثِ الَّذِي رواه لايقدح فِي صِحَّتِهِ عِنْدَ جَمَاهِيرِ الْعُلَمَاءِ بَلْ يَجِبُ الْعَمَلُ بِهِ وَالثَّانِي أَنَّ هَذَا اللَّفْظَ ثَابِتٌ مِنْ رِوَايَةِ غَيْرِ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَدْ ذَكَرَ مُسْلِمٌ هَذَا مِنْ رِوَايَةِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ وَجَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ وَأَنَسُ بْنُ مَالِكٍ وبن عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَكَى الْمَازِرِيُّ وَالْقَاضِي عِيَاضٌ عَنْ بَعْضِ الْعُلَمَاءِ أن حديث لايورد ممرض على مصح منسوخ بحديث لاعدوى وَهَذَا غَلَطٌ لِوَجْهَيْنِ أَحَدُهُمَا أَنَّ النَّسْخَ يُشْتَرَطُ فِيهِ تَعَذُّرُ الْجَمْعِ بَيْنَ الْحَدِيثَيْنِ وَلَمْ يَتَعَذَّرْ بَلْ قَدْ جَمَعْنَا بَيْنَهُمَا وَالثَّانِي أَنَّهُ يُشْتَرَطُ فِيهِ مَعْرِفَةُ التَّارِيخِ وَتَأَخُّرُ النَّاسِخِ وَلَيْسَ ذَلِكَ موجودا هنا وقال آخرون حديث لاعدوى عَلَى ظَاهِرِهِ وَأَمَّا النَّهْيُ عَنْ إِيرَادِ الْمُمْرِضِ عَلَى الْمُصِحِّ فَلَيْسَ لِلْعَدْوَى بَلْ لِلتَّأَذِّي بِالرَّائِحَةِ الكريهة وقبح صورته وصورة المجذوم والصواب ماسبق وَاللَّهُ أَعْلَمُ

[النووي ,شرح النووي على مسلم ,14/214]

[28/5 04.55] Musfiqon: Matur suwun sanget, Yai,,  penjelasanipun

[28/5 07.27] SUHUPSPBR21: *ألحمد لله رب العالمين ... بارك الله فيكم وفيهم وفينا أبدا ببركة شهر شوال ...  أمين أمين أمين اللهم امين يا رب العالمين ... 🧘‍♂️👍☝🇲🇨🕋❤️💥🌟*

Sesungguhnya  tidak ada Al Hadiits yg kontradiktif.

*Sesungguhnya tidak ada  kontradiktif Al Hadiits. Itu sama saja menghakimi Nabii Muhammad S'AW yg dianggap plin-plan dan adu domba di antara Ummatnya Sendiri. Ingatlah ! Ingatlah ! Ingatlah ! Beliau itu NABIIYULLOOHROSUULULLOOH Terbesar Sepanjang Zaman, Ma'shuum dan dikaruniai muthlaq oleh ALLOOH SWT Senjata Andalan Sangat Luar Biasa Sempurnanya berupa : WAHYU,  'ILMU,  SHIDDIIQ,  AMANAH, TABLIIGH,  FATHONAH, 'AMALIYYAH SYURGAWI* sehingga menghasilkan *IIMAAN,  ISLAAM, IHSAAN & TAQWAA yg sangat luar biasa sempurnanya pula*.

*Yg bikin kontradiktif itu ya di antara Para Sanad dan Perowinya yg terbungkus dg pertikaian,  permusuhan,  peperangan yg saling membunuh dan menghancurkan di Masa Pemerintahan (Banii 'Umayyah dan Banii 'Abbaasyiyyah) terparahnya di Masa Pemerintahan Banii 'Umayyah sampai2 Cucu Kandung Nabii Muhammad S'AW yg bernama Sayyid Husain dibantai dan dipenggal Kepalanya beserta Keturunannya,  Keluarganya,  Sahabatnya dan Beberapa Pengikutnya di Padang Karbala.*

Yg bikin Al Hadiits itu kontradiktif ya di antara UMMATUL ISLAAM itu sendiri dan Para Pembusuk dari dalam dari KAUM MUNAAFIQ.

Dari situlah bermunculan aneka fitnah yg luar biasa di tubuh Ummat ISLAAM, belum ditambah lagi dg pembusukan2 dari dalam oleh sebagian Keturunan Yahuudii yg pura2 beragama ISLAAM.

Akibatnya,  sebagian Al Hadiits yg gak salah apa2 diracuni oleh fitnah2 hebat tsb.  Muncullah Para Pendusta (Kaadziib = ألكاذب) karena ada kepentingan2 busuk dan jahat yakni :

1. Hadiits Shohiih dianggap palsu.

2. Hadiits Dlo'iif bahkan Hadiits Palsu dianggap Shohiih.

*Apakah Para Imaam Pendiri Madzhab dan Para Tokoh Yg Dianggap para Imaam Al Hadiits ngawur saat kumpulkan, menyaring, membukukan dan menyebarluaskan kepada Masyarakat Umum ?*

💥🐈🌟 *_Jawabnya tidak ngawur, bahkan sangat hati2, sangat ichlaash, bahkan setiap mau menulis berwudlu dan Sholaah 2 roka'ah terlebih dahulu dalam rangka urusan Agama ISLAAM tsb.  Mereka tidak main2  & bersih dari penilaian semacam itu.  💥🐁🌟_*.

Karena itulah menipu bin kaspo bin dusta bin bohong sangat dilarang oleh Nabii Muhammad S'AW sampai2 ada kisah seseorang yg Ahli Mo Limo Kelas Berat ingin menjadi ISLAAM dan Sahabat Beliau hanya dg syarat *Baca Syahaadatain dan Janganlah bohong !*.

Atas dasar itulah,  Kita yg di group ini belajar juga untuk tidak bohong sekedik apapun kecuali memang ada beberapa Jenis Kebohongan Yg Boleh Dilakukan Dalam Kondisi Situasi Darurat Tertentu.

*Yg jelas Para 'Aalim 'Ulamaa" Al Hadiits maupun Ulama" Fiqih itu sudah sungguh sangat hati2 dan teliti melalui kajian, perenungan, penyikapan, keputusan dan ketetapan sedemikianrupa,  lalu menindaklanjuti Al Hadiits yg diketahuinya dan dipahaminya yakni dibukukan,  diuji 'Aalim 'Ulamaa" Lain dan dipublikasikan ke Masyarakat Luas.*

Kita seringkali mendengar pernyataan misalnya *Telah terjadi pertentangan yg hebat antara 'Ulamaa" Fiqih dg 'Ulamaa" Al Hadiits*.

*Kesannya :*

1. Seolah2 'Ulamaa" Fiqih gak berdasarkan Al Hadiits bahkan tidak paham.

2. Seolah2 'Ulamaa" Al Hadiits gak paham Fiqih.

Bilamana toh terjadi,  itu terletak pada Pribadi Masing2 'Aalim 'Ulamaa", gak bisa digebyah uyah,  gak bisa disamaratakan dan justeru diteriakkan oleh Para Pembusuk ISLAAM dari dalam.

*Para Tokoh Perintis Madzhab terutama Imaam Hanafii,  Imaam Malikii,  Imaam Syaafi'ii & Imaam Hambali* yg dikenal sebagai 'Ulamaa" Fiqih justeru Para Pelopor Pembukuan Al Hadiits sebelum di atas 100 tahun kemudian muncul perintah besar dari *Choliifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziis* untuk berburu Al Hadiits di seluruh Penjuru Dunia.

Kita juga harus menyadari bahawasanya sebelum muncul 4 (Empat) Tokoh Pendiri Madzhab FIQIH ISLAAM penulisan Dan Perbuatan Al Hadiits sangat dilarang keras alias harus hafal LUAR DALAM KEPALA.

Dari situ muncullah Para Tokoh yg dianggap sebagai 'Ulamaa" Ahli Al Hadiits misalnya :

Imaam Buchoorii muncul *Shohiihul Buchoorii*

Imaam Muslim ĺmuncul *Shohiihul Muslim*

Imaam Ibnu Maajah muncul *Shohiihu Ibnu Maajah*

Imaam Thurmudzii muncul *Shohiihu Turmudzii*

Imaam Abu Daawud muncul *Shohiihu Abuu Daawud*

Imaam Nasaa-ii muncul *Shohiihu An Nasaa-ii*

Kenyataannya Para Tokoh yg muncul dg jarak tahun yg sangat jauh munculnya mengikuti *Fiqihnya 4 Madzhab di atas dan mayoritas mengikuti Mafzhab Imaam Syaafi'ii.*

Atas dasar itu,  Ummat Islaam tidak bisa menghakimi secara mutlak 100% terhadap Fiqihnya 4 Madzhab tsb.  di atas.

Justeru jarak masa hidup antara 4 Pendiri Madzhab Fiqih ISLAAM terutama Imaam Malik dan Imaam Hanafii dg Nabii Muhammad S'AW dan Para Sahabatnya justeru lebih dekat daripada Para Tokoh Yg Dianggap Sebagai Imaamnya Ahli Al Hadiits tsb.

Bisa saja orangnya jujur,  bisa dipercaya namun dianggap sebaliknya.

Bisa saja orangnya gak jujur,  gak bisa dipercaya,  malah dianggap jujur dan dapat dipercaya seluruh ucapannya.

Bisa saja orangnya Shiddiiq namun tidak (Amanah, Tabliigh, Fathonah). Ini bisa memunculkan Hadiits Dlo'iif.

Bisa saja orangnya Amanah,  Tabliigh dan Fathonah namun Tidak Shiddiiq. Bahaya, bisa disalahgunakan melahirkan Hadiits Dlo'iif dan Hadiits Palsu.

Bisa saja orangnya Shiddiiq,  Amanah dan Fathonah namun tidak Tabliigh. Berarti sembunyikan Ilmunya. Akibatnya dalam waktu singkat banyak orang lain tidak paham adanya satu atau beberapa Al Hadiits.

Ada yg *Tidak (Shiddiiq,  Amanah,  Fathonah)* namun berani *Tabliigh*. Ini sumber besar munculnya beberapa Hadiits Dlo'iif bahkan Hadiits Palsu. Ini sangat berbahaya.

Ada lagi Kelompok Orang yg *Tidak (Shiddiiq, Amanah,  Fathonah dan Tabliigh).* Ini gak hasilkan apapun produk Al Hadiits tsb. namun tragisnya ada yg bikin kerusuhan dan kekacauan. Kelompok ini lebih baik diam.  Hal ini sudah pernah terjadi di atas 1.000 tahun yg lalu dan bahkan berlangsung hingga sekarang.  Hanya sehebat dan sepandai apapun Kita dilarang bikin Al Hadiits lalu disandarkan ke ROSUULLOOH S'AW. Hukumnya Haroom Muthlaq bahkan ancamannya Neraka Jahannam.

*Catatan :*

A. Sebenarnya ada banyak Jenis Tingkat Shohiih Tidaknya Al Hadiits, namun kesemuanya itu Bilamana dikrepes/disederhanakan menjadi :

1. Hadiits Shohiih.

2. Hadiits Dlo'iif.

3. Hadiits Palsu.

B.  Agar tidak tersesat jalan, monggo berguru mengaji kepada antara lain : Kiyai 'Abdus Salaam Zakariya,  Kiyai Damanhurii,  Kiyai Baarok Chudlorii,  Kiyai Alfin,  Kiyai Shoodiqiin, Kiyai 'Abdur Rohiim Beron,  dll.

*سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم*

*والله أعلم*

[28/5 07.51] +62 856-5...-....: matursuwun responnya, sudah mafhum _ma'luman bi dhorury_ maksud kontradiksi bukan menisbatkan kepada nabi kemungkinan haditsnya salah, haditsnya pasti benar tapi pemahaman ulama' yg berbeda sehingga ada potensi khilaf (keterangan khilaf lengkap bisa dibaca di kitab fathul bari), ini hanya ranah disiplin ilmu ketika ada makna dhohir hadits yg berbeda cara memahaminya seperti apa, apakah :
1. Jam'u baina al ahadits
2. Analisa nasakh mansukh
3. Penyeleksian kualitas hadits
atau lainnya

memang amannya (tadi katanya biar tidak tersesat) ya langsung ikut kiai sepuh, tapi LBMNU bagian dari organisasi jg perlu adanya keberanian ilmiah sehingga disamping fungsu organisasi jg ilmu pasti ada bahtsu, dan kiai2 yang sudah _malakah_ bagian musyohhihnya.

[28/5 07.55] SUHUPSPBR21: *_Siiip ... Se7 Bangeetz ... Bilamana ada yg kurang pas kan bisa disempurnakan oleh Mereka._*

*ألحمد لله رب العالمين ... بارك الله فيكم وفيهم وفينا أبدا ببركة شهر شوال  ... أمين أمين أمين اللهم امين 🧘‍♂️🙂👍☝🇲🇨🕋❤️💥🌟*

[28/5 07.57] SUHUPSPBR21: *_Inggiiih Sami-Sami ... 🧘‍♂️🙂🙏✋🇲🇨🕋❤️💥🌟_*

0 Comments:

Posting Komentar