Hartabuta :
Senin, 6-2-2023.
Pesan Syaikhina KH. Maimoen Zubair:
"Jangan sampai tidak NU, tapi jangan NU fanatik, santri jangan sampai meninggalkan NU, NU itu didirikan oleh Mbah Hasyim. Setelah zamannya Mbah Hasyim tidak ada pondok salaf yang besar kecuali merupakan santri dari Mbah Hasyim. Seperti Sarang, Buntet, Lirboyo dst. Tetapi juga jangan hanya grudak-gruduk di NU meninggalkan ngaji, karena itu bisa menjadi musibah."
Mengapa santri harus ber-NU, sebab tiada pesantren besar di Jawa khususnya, dan di Indonesia pada umumnya, kecuali pendirinya atau penerusnya merupakan santri Hadrotussyaikh KH. Hasyim Asy'ari atau minimal sahabat karibnya.
Fanatik terhadap NU bisa membawa anggotanya jauh dari mengaji kitab sebagaimana kebangkitan para ulama, oleh sebab itulah Syaikhina menasehati kita agar jangan sampai meninggalkan mengaji kitab sebagai warisan keilmuan para ulama NU.
NU adalah kebangkitan ulama, sedangkan kebangkitan mereka itu dengan keilmuan dan peradaban, maka ber NU harus dengan mengaji.
"Kudune tetep ngaji, ngaji kitab, ngaji coro kuno, nganggo utawi iki iku".
أحمد الرازي
و الحمد لله رب العالمين
صلى الله على محمد
0 Comments:
Posting Komentar