Dari, Oleh, Untuk MWCNU RENGEL

Wikipedia

Hasil penelusuran

Language Choice

غينا غينكم غينهم

Sabtu, 11 September 2021

Pelurusan Video Ceramah UAH 2021 Tentang Do'a Iftitaah_Istiftaah Inni Wajjahtu Tiada Daliilnya

Hartabuta :

Jum'ah, 10-9-2021

[9/9 10.22] ~Mu...: https://youtu.be/bmuU55EIXH8

[9/9 10.45] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Nuwun Sewu  ... Sementara kirim ini dulu dan INGSUN belum mendengarkan Video Ceramah Utuh Ustaadz UAH 🧘‍♂️😎🙏🤺🇲🇨🕋❤️💥⭐


https://duta.co/geger-soal-doa-iftitah-uah-vs-kiai-mm-gus-luthfi-beber-4-pesan-imam-madzhab-hadapi-perbedaan


🔽


Geger Soal ‘Doa Iftitah’ UAH Vs Kiai MM, Gus Luthfi Beber 4 Pesan Imam Madzhab Hadapi Perbedaan

6 September 2021


Dari kiri: Ustad Adi Hidayat (FT/IST), Gus Luthfi (FT/sidogiri) dan KH Marzuki Mustamar (FT/santrinews.com)


 

SURABAYA | duta.co – Grup whatsApp warga NU, Senin (6/9/21) hari ini, ramai dengan potongan video soal Doa Iftitah, Ustad Adi Hidayat (UAH) vs KH Marzuki Mustamar (KH MM), Ketua PWNU Jawa Timur.


Video ‘Info Poluler’ itu sengaja terpotong untuk kepentingan penggabungan. Entah siapa yang membuat. Dalam pengamatan duta.co, ‘bumbunya’ di WA grup, kelewat pedas.


“Tidak ada masalah. Ini hanya disinformasi, akibat info yang tidak benar. Akhirnya banyak yang terbakar, apalagi bumbunya menyebut (UAH) dai kebanggaan Muhammadiyah,” demikian disampaikan Imam Budi Utomo, aktivis GP Ansor Surabaya kepada duta.co.


Menurut Imam, materi ngaji UAH di depan jamaahnya, itu bagus. Dia beber 12 macam doa iftitah. Termasuk doa iftitah yang menjadi amalan warga nahdliyin.  Di mana usai takbiratul ikhrom (Allahu Akbar) warga NU lazim membaca: kabiro, walhamdu lillahi katsiro, wasubhanallahi bukrotaw wa ashila.


“Di depan jamaahnya UAH membedah hadits-hadits terkait doa iftitah tersebut. Kata UAH, ada yang bersandar di hadits Bukhori (No 711), hadits Imam Muslim (No 1848). Jumlahnya 12 macam,” jelasnya.



 

“Begitu juga doa iftitah yang menjadi amalan nahdliyin, ada haditsnya, sohih. Dia mengutip Musnad Ahmad (No 4339 dan No 764). Bahkan yang terakhir  ini, (hadits nomor 764) menurut UAH isinya sama dengan hadits Imam Muslim. Jadi, sohih juga,” tegas Imam.


Masih menurut Imam, ada sedikit ulasan UAH, adalah bacaan inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha.. dst. Di mana kata ‘inni’ versi UAH tidak ada, yang ada langsung wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardha…. Inilah sedikit perbedaan itu.


Sama-sama Sohih

Sementara, dalam video, KH Marzuki Mustamar menjelaskan dalih membaca iftitah kabiro, walhamdu lillahi katsiro, wasubhanallahi bukrotaw wa ashila. Ini tampak dalam sebuah pengajian yang sperti termuat di akun info popular, KH MM mengatakan:


“Poro rawuh (hadirin). Kulo (saya) hanya ingin matur tentang satu masalah mawon  (satu masalah saja.red). Jangan percaya dengan ustad-ustad atau siapa pun di luar NU. Tak baleni (saya ulangi), jangan percaya kepada omongan atau apa pun yang mereka di luar ahlussunnah waljamaah. Niku saksine (itu saksinya) Gus Mundlir,” begitu KH MM dalam video itu.


“Ten jero sediluk kale kulo (di dalam sebentar sama saya), menanggapi tentang ceramahnya Ustad Adi Hidayat, yang biasa dipakai di lingkungan Muhammadiyah. Ngotot sak ngotot-ngotote (bersikeras) iftitah kabiro, walhamdu lillahi katsiro, wasubhanallahi bukrotaw wa ashila katanya, ini tidak ada haditsnya, (katanya) sudah saya cari pada  1235 kitab hadits, tidak ada. Sampai hadits palsu pun, tidak ada.”



 

“Lajeng kulo ken buka, bukaen, sohih muslim, buka kale kulo, lha tibae enten (lalu saya suruh buka, sohih muslim, bersama saya, ternyata ada). Asli hadits muslim, doa setelah takbir membaca kabiro, walhamdu lillahi katsiro, wasubhanallahi bukrotaw wa ashila.”


“Kalau muslim, ya.. sohih. Lha kok bisa sekelas dai muballigh nasional, jadi kebanggaan di kalangan Muhamamdiyah, kok kondo (bilang red) tidak ada haditsnya. Gak ono, opo gak ero (tidak ada apa tidak tahu?). Ngoten (begitu) itu, semakin membuktikan jangan percaya omongan dai di luar ahlusunnah waljamaah.”


Masalah Furu’iyyah

Di sinilah terjadi distorsi informasi itu. Penjelasan KH MM, benar. Tetapi , tidak tepat untuk mengoreksi pendapat UAH. Apalagi sampai mengatakan dai kebanggaan Muhammadiyah, ini riskan. Pun soal klaim ahlussunnah wal-jamaah. Bagi warga NU, yang di luar NU, bukan berarti tidak ahlussunnah.


KH Luthfi Bashori, mengaku prihatin dengan kiai-kiai yang mudah terbakar dengan masalah pebedaan furu’iyyah. Sementara, masalah liberalisasi di tubuh NU, kalau kita lihat umbar-umbaran begitu saja.


“Doa iftitah itu, sunnah. Bukan wajib. Tidak layak memperdebatkannya. Apalagi memunculkan sentimen ormas,” tegas Gus Luthfi, panggilan akrabnya kepada duta.co.


Perbedaan furu’iyyah, jelasnya, itu sangat lumrah. Di kalangan para shahabat juga terjadi perbedaan pendapat, dalam masalah cabang agama.



 

Namun mereka saling memghormati, kecuali jika ada yang menyelisihi dalam bidang aqidah ketauhidan, seperti kemahaesaan Allah, maka para sahabat tak segan-segan angkat pedang untuk perang.


“Boleh terjadi perbedaan pendapat dalam masalah furu’iyyah, seperti bermunculan ormas-ormas Islam sejak jaman sebelum kemerdekaan Indonesia. Hal itu terjadi karena adanya silang pendapat tentang ijtihad dalam menerapkan metode dakwah di antara tokoh-tokoh Islam. Tidak perlu otot-ototan, apalagi menyebut sesat,” tegasnya.


Ia kemudian menukil pesan penting 4 ulama madzhab kepada umat Islam. Pertama, Imam Abu Hanifah. “Apabila aku mengatakan sesuatu perkataan (pendapat) yang menyelisihi Al Quran dan Sunnah Rasulullah, maka, tinggalkanlah perkataanku tersebut”.


Kedua, Imam Malik bin Anas pernah mengatakan hal yang sama sebagaimana Ibnu Abdil Barr mengutipnya:  “Aku ini hanyalah manusia yang terkadang salah terkadang benar. Maka perhatikanlah pendapatku, setiap pendapat yang sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, maka ambillah, dan yang tidak sesuai maka tinggalkanlah,” kutipnya.


Ketiga, Al Imam As Syafi’i mengatakan “Jika kalian menemukan dalam kitabku ada pendapat yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka berkatalah sesuai sunnah tersebut, dan tinggalkanlah perkataanku.”


Keempat, Imam Ahmad bin Hanbal. “Jangan engkau taqlid kepadaku, dan jangan pula kepada Malik, Asy-Syafi’i, Al-Auza’i, dan Ats-Tsauri. Tetapi ambillah darimana mereka mengambil”.


Jadi, pungkas Gus Luthfi dengan mengutip Alquran, “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat.” (mky)

[9/9 11.19] Suwandikin: monggo mbhs tiang engkang dereng sholat mawon di pun cedak i

[9/9 11.21] Kang Pemda: Kulo mboten wani mrintah tiyang sholat,

[9/9 11.31] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: Sebisa KITA membahas apapun yg :


1. Bisa membawa manfa'ah. 


Direalisasikan &  diperjuangkan untuk dipertahankan & disebarluaskan.


2. Bisa membawa mafsadah.


Direalisasikan &  diperjuangkan untuk dikikis habis & disimpan rapat2 agar tidak ambyar ke manapun.


🧘‍♂️😎🙏💥⭐

[9/9 11.40] Suwandikin: tiang sholat nggih mboten angsal di perintah no hem

[9/9 19.32] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: *Pelurusan Do'a Iftitaah - Istiftaah Terkait Video Ceramahnya UAH 2021*


Harus diluruskan namun Jiwa Raga tetap dingin dan teduh penuh Cinta Kasih Sayang kepada Sesama UMMATUL ISLAAM karena ALLOOH SWT dan NABIIYULLOOH ROSUULULLOOH MUHAMMAD S'AW meski bermacam-macam Gaya Pemahaman FIQIH ISLAAMNYA ... 🧘‍♂️😎🙏☝️🇲🇨🕋❤️💥⭐


🔽


https://youtu.be/sFWxn71J_pA

[9/9 19.59] SUHU PSPB RONGGOLAWEZ 21: *Video KH. Mustamar Vs Video UAH Terkait Do'a Iftitaah*


*💥ألحمد لله رب العالمين⭐*


*💥صلى الله على محمد⭐*


*💥الحق من ربك ، فلا تكونن من الممترين⭐*


🔽


Sebenarnya UAH tidak berkata,"Tidak ada daliil Do'a Iftitaah 

ألله أكبر كبيرا

namun yg beliau soroti tidak ada Hadiitsnya samasekali meskipun Hadiits Palsu atas tambahan *إني*


Yg dipahami UAH, setelah baca :

*ألله أكبر كبيرا*

Langsung baca :

*وجهت وجهي للذي فطر السموات و الأرض حنيفا إلخ*


Di video KH. Mustamar, terlihat tidak pas perkataannya, dikiranya UAH tidak tahu tentang Hadiits tsb. sampai2 berkata yg intinya,"Orang2ASWAJA NU janganlah pernah percaya terhadap orang2 di luar ASWAJA dan UAH ... !


Kata ASWAJA inipun juga belum benar karena sesungguhnya ASWAJA itu pecah lewat munculnya terutama PAHAM WAHHAABYY yg sudah mengubah Mayoritas Pemahaman Gaya Fiqihnya MUHAMMADIYYAH, PERSIS dan AL IRSYAAD. 


Mereka sebenarnya tetap ASWAJA tetapi beda Versi dg ASWAJA yg dipahami orang2 NU. 


Mereka mengaku ASWAJA namun sayangnya di mata orang2 NU, ASWAJANYA itu tidak sepenuhnya karena :


1. Seringkali tidak memahami daliil Al Qur-aan dan Al Hadiits secara Full,  Sepenuhnya,  Kaaaaaaffah, Menyeluruh, Mendalam dan Mendetail dari segala aspek kajian Ilmu2 ISLAAM. 


2. Seringkali tinggalkan/mengingkari Sunnahnya Para Sahabat yakni AL ATSAR (ألأثر)  terutama 4 Choliifatur Roosyidiin : Abuu Bakar Ash Shiddiiq R'A,  'Umar bin Choththoob Al Faaruq R'A, 'Utsman bin 'Affaan Dzun Nuuroini R'A & Sayyidinaa 'Alii KAW. 


3. Ketika dianggap salah, langsung vonis teriak lantang di luar kelompoknya sebagai Ahli Bid'ah,  Ahli Syirik, Sesat Menyesatkan, Calon Ahli Neraka. 


🔽


Sebenarnya UAH tampil lebih kalem,  lebih tenang dan relatif obyektif daripada Para Tokoh Wahhaabyy. 


🔽


Yg disorot oleh UAH itu tentang tambahan *إني* pada *إني وجهت* pada saat baca Do'a Iftitaah Sholaah sampai2 mengatakan bahwasanya bacaan *Innii (إني)* tidak ada hadiitsnya dan sudah mengecek sekitar 1.235 hadiits, bahkan Hadiits Palsupun tidak ditemukan. 


🔽


Dalam hal ini, ternyata UAH telah berbuat kesalahan meski gak sengaja (lha wong yg diketahui dan yg dipahaminya sementara ini ya seperti itu sebagaimana Mayoritas MUHAMMADIYYAH dan Sejenisnya) karena :


1. Menyatakan tidak ada hadiitsnya tentang *Innii Wajjahtu* ketika *Sholaah.* 


2. Innii Wajjahtu hanya dibaca ketika menyembelih hewan saja. 


3. Rupanya ada hadiitsnya yg berbunyi  *Innii Wajjahtu dst.* dan ini belum (diketahui & dipahami) oleh UAH. 


Misalnya :


1. Hadiits Al Baihaqii. 


2. Hadiits Ath Thobroonii/Ath Thobaroonii. 


3. Hadiits Ibnu Sam'uun Al Baghdaadii. 


💥🔽⭐


*Di mata INGSUN,  KITA ini kok gak pernah maju2, sejak INGSUN Pribadi mulai paham tentang NU dan MUHAMMADIYYAH Kelas 3 SDN Punggulrejo   tahun 1974.*


Berarti sejak usia 10 tahun hingga kini 56 tahun, lha kok masih membahas begitu melulu alias gak ada kemajuan. 


Entah kenapa di antara mereka rata2 sulit untuk memahami hal2 semacam itu ... ?


🔽


Namun sekali lagi INGSUN sampaikan di sini, dalam video tayangan lengkapnya yg sudah INGSUN cermati, " *UAH Tidak Mengatakan Orang2 Yg Baca Innii Wajjahtu dst. sebagai Orang2 Bodoh,  Orang2 Ahli Bid'ah, Orang2 Tersesat Japan Yg Sesat Menyesatkan dan Sebagai Canon Syurga*".


🔽


Semoga UAH menjadi lebih paham tentang FIQIH ISLAAM sebagaimana *BUYA HAMKA* yg diprotes Jamaa'ahnya karena melakukan *QUNUT SHUBUH* yg sebelumnya gak pernah mau QUNUT SHUBUH karena dianggap gak ada Daliil Syar'iinya dan 'Amaliyyah Bid'ah Dlolaalah Pengantar Siksa Neraka, lalu dijawabnya,"Setelah belajar lagi 1.000 Kitaab, Saya menjadi paham bahwasanya Qunut Shubuh memang benar2 SUNNAH ROSUUL. Oleh karena itu, kini melakukan *Qunut Shubuh*.


🔽


*💥ألله أكبر ⭐*


*امين أمين امين اللهم أمين 🧘‍♂️😭🙏☝️🇲🇨🕋❤️💥⭐*


🔽


Sampai2 KH. Mustamar minta orang2 NU agar tidak percaya Para Ustaadz/Kiyai di luar NU termasuk UAH.


Meskipun marahnya beliau sebenarnya tidak pas juga, namun ada benarnya yakni *Generasi NU janganlah mudah percaya begitu saja dg mereka di luar ASWAJA NU, janganlah mudah tergoda atas pemahaman Fiqih Mereka. Bilamana mereka memojokkan Kita dg pemahaman Fiqihnya, maka janganlah  emosi marah berat, janganlah pula langsung setuju HO-OH HO-OH Saja, maka bertanyalah kepada Para Ustaadz/Ustaadzah/Kiyai/Nyai NU yg benar2 paham tentang FIQIH ISLAAM di sekitar KITA*

🧘‍♂️😎💥🇲🇨🕋❤️💥⭐

0 Comments:

Posting Komentar